KABARKAMI. Tulisan Aksara-aksara Kuno ini ditemukan di atas puncak
gunung ”’Tsaranoro”’ Pulau Madagaskar, Republik Madagaskar Pesisir Timur
Afrika. Menurut sumber sejarah, bebatuan dengan tulisan aksara-aksara
kuno ini telah di tulis oleh seorang pelaut Bugis dengan status misterius.
Tidak Diketahui pula nama yang bertanggungjawab atas ukiran aksara Bugis
dibebatuan atas puncak gunung batu ini.
Berdasarkan dari sejarah keberadaan para pendatang dari
pelaut Bugis dan Mandar di madagaskar sampai pada abad ke-14, maka diperkirakan
oleh para arkeolog bahwa aksara kuno ini telah dibuat oleh pelaut Bugis yang
Beraliran ”Paganisme” atau penganut kepercayaan kuno. Ukiran-ukiran itu
digravir dipermukaan bebatuan dan beberapa aksara terukir di lempengan batu.
Aksara yang terukir berbeda dengan aksara Bugis yang ada sekarang namun ada
beberapa bentuk yang sama. Diperkirakan bahwa bentuk aksara tersebut merupakan
aksara purba Bugis.
Jaman dahulu, berdasarkan dari latar sejarahnya bahwa di
atas puncak gunung Tsaranoro tersebut merupakan tempat diadakannya upacara atau
ritual mistik oleh suku setempat. Tsaranoro di anggap angker dan dikeramatkan
oleh segelintir penduduk pulau Madagaskar yang terdiri dari etnik Austronesian
, Bara, Makoa, Tanala , Vezo, Malagasy dan Sihanaka. Kepercayaan aliran Pagan
(aliran Sawerigading) yang dianut oleh para pelaut Bugis masa lampau dikaitkan
dengan adanya aksara-aksara kuno di gunung Tsaranoro yang dikeramatkan itu.
Gunung Tsaranoro terletak di dataran tinggi Provinsi
Fianarantsoa, dan kini menjadi taman nasional bernama Andringitra dengan puncak
akses tertinggi 2.658 m di Madagaskar. Lokasinya merupakan sarana objek wisata
alam dan tempat bagi para penggemar petualang panjat tebing yang populer.
Rujukan sumber sejarah dari para ilmuwan prancis, Belanda,
Rusia dan beberapa Universitas yaitu Charles Dezobry , Emmanuel Le Roy Ladurie,
Gustave Flaubert , Jacques Ancel, Jean Baptiste Marius Augustin, Baron De Cesar
, Marnix Gijsen, Rudy Kousbroek, F Bordewijk , Joost Van Den Vondel, University
Of Madagascar , University of South Africa, University Of Amsterdam, University
of Marseille France, South Africa National MuseuM, The Hague History
University. (sumber : Raja Luwu Bugis Sawerigading)
0 komentar:
Posting Komentar